Dra. Yoo Eka Yana Kansil, M.Pd
Dosen FKIP di Universitas Haluoleo, Kendari & Waka Binamuda Kwarda Sultra Peserta Jamnas III Tahun 1981 Kontingen Cabang Kendari Kwarda Sulawesi Tenggara
“Dari Kendari kami naik pesawat Hercules. Saya baru pertama kali naik pesawat. Sebagian besar teman-temanku juga seperti saya. Rame dalam Hercules itu, karena kita takut.
Ada yang teriak kalau pesawatnya goyang, tapi ada juga yang ketawa karena senang liat orang ketakutan. Ih, jahatnya mereka deh. Ee, ada juga yang mabuk udara. Pengalaman naik Hercules ke Jamnas itu mengesankan. Pesawatnya besar sekali, biar mobil bisa dimuat. Apalagi hanya bambu untuk tiang tenda yang kami bawa dari Kendari semua bisa dimuat.
“Perjalanan naik bus terasa sangat lama pada saat itu, padahal dari Halim ya.”
Tiba di perkemahan langsung bangun tenda dan masak. Kita punya bahan mentah (natura) berlebihan karena kita tidak masak semua. Teman-teman bilang mo diapakan mie ini bahan yang tidak terpake?
Untung ada penduduk yang masuk arena. Kita kasih itu natura sama penduduk. Eh, kita dikasi buah-buahan seperti rambutan sama mereka. Hahaha tukaran nih yeee.
“Saat wisata, saya dan teman- teman ke Kebun Raya Bogor, Taman Mini Indonesia Indah, dan Monas. Kita terheran-heran dengan pohon-pohon yang besar-besar di Kebun Raya Bogor. Kami main sembunyi-sembunyi dengan teman di balik pohon besar-besar itu. Hingga akhirnya kakak pembina kebingungan mencari kami. Hahaha.”
Henny Juraidah, S.E.
Pensiun PNS Kementrian PUPR Jamnas II Tahun 1977 Kontingen Cabang Samarinda Kwarda Kalimantan Timur
“Saya jadi wakil ketua Regu Anggrek saat Jamnas di Sibolangit. Senang bisa ikutan Jamnas. Dari Kwarcab Samarinda mengirim 3 regu putra dan 3 regu putri.
Kami digembleng tiap Sabtu-Minggu di Kwarcab terus juga di Kwarda. Kami naik pesawat ke Surabaya lalu kapal laut dari Tanjung Perak ke Belawan. Dua malam tiga hari di kapal.
Ini pengalaman pertama naik kapal yang besar sekali. Di kapal Meiabeto ada kolam renang dll. Jadi ada kegiatan penjelajahan di kapal. Senang sekali. Karena di kapal itu ada beberapa Kwarda, di antaranya Bali dan Jawa Timur.
“Tiba-tiba ada bunyi sirene. Saya dan kawan-kawan cemas. ‘Waduh, ada apa nih?’ Kami memakai pelampung yang ada di dalam kamar. Tangan saya gemetaran. Sudah itu saya berlari ke arah sekoci yang sudah ditentukan sebelumnya.
Saya dag dig dug. Sirene itu memacu jantung saya. Ada pula yang menangis. Saat itu kebayang wajah orang tua saya. Suasana menegangkan. Pas semua tiba di sekocinya. Pembina bilang ‘Sudah aman… Sudah aman.’ Lha, jadi itu hanya latihan ternyata.
“Jamnas menempa diri saya. Saya jadi lebih disiplin dan sepulangnya dari Jamnas saya jadi Penegak terus aktif di Dewan Kerja hingga di DKD Kalimantan Timur dua periode: 1978-1988. Jadi, Jamnas turut andil memotivasi saya untuk aktif di Dewan Kerja.”
Penulis: Kak Guruh, Kak Fitri H.