Saya Anjali Pralampita (Jambo_010), salah satu peserta yang bisa dibilang sangat beruntung karena dapat merasakan susah senangnya menyentuh Buperta Cibubur.
Pada awalnya saya seperti kebanyakan orang, yang menganggap Pramuka hanya sekedar mendirikan tenda, menali tongkat, dan memecahkan sandi. Toh, tidak akan saya gunakan kedepannya. Tetapi, Pramuka bukan hanya sekedar itu saja.
Sudah 31 hari semenjak hari itu dimulai. Hari dimana saya mendapat banyak pengalaman yang takkan saya dapatkan dilain waktu, lain tempat, bahkan juga di lain kesempatan.
Selama 31 hari ini, banyak sekali yang berubah di hidup saya, lebih tepatnya dalam perjalanan hidup saya. Disana saya belajar menjadi Pramuka sejati, belajar menjalani hidup yang sesungguhnya. Dan pada saat itu pula, saya sudah menetapkan, bahwa Pramuka ada di hati saya.
Menjadi lebih berdedikasi, tanggap, mandiri, ulet, dan kreatif, semua saya dapatkan pada tempat tersebut. Tetapi terkadang, saya rindu 15 teman kontingen yang setiap harinya tak pernah absen tuk bertemu, kehebohan disaat memasak bersama, Bumi Perkemahan dikala hujan, bertukar bed, tidur setelah Sholat Dzuhur, mencari air di SubCamp sebelah, menonton konser, ‘Maria Walanda Maramis’, mewartakan berita hari itu, menangis didalam tenda, dan mungkin juga sedikit ‘sesuatu’ dikala latihan kami.
Banyak kecewa pula yang saya dapatkan disana. Tapi yang selalu saya ingat dari perkataan patner saya adalah “Suatu saat semua akan terbayar Njal, ini adalah hasil kita berjalan dari Tawangmangu-Matesih”. Seketika saya tersadar, bahwa kami adalah pilihan, tak mudah hingga kami sampai di Buperta Cibubur.
Begitu banyak kenangan indah disana, mungkin lebih tepatnya ‘perjalanan hingga sampai di sana’. Tak akan pernah luput dari pikiran saya sedikitpun cerita pada tempat itu. Cerita yang suatu saat akan menjadi cerita dengan pembuka “Dulu nenek…”.
Begitu banyak harapan saya untuk kebersamaan yang sudah kami ukir. Saya tidak ingin perjalanan kami selesai begitu saja. Tak hanya sekedar menjadi wacana, tetapi akan menjadi cerita indah tak berkesudahan dalam hidup kami.
Pewarta : Anjali Pralampita Jambo_010